Khotbah Kristen "Kejujuran Dalam Keluarga"

syalom saudara-saudara, kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan membagikan renungan mengenai kejujuran dalam rumah tangga, berbicara tentang kejujuran, kejujuran adalah salah satu sifat terpuji yang dimiliki oleh manusia.

Sifat jujur memang salah satu hal yang sangat susah untuk dilakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, contohnya kecil yang sering terjadi dalam keluarga adalah, seringkali anak-anak didalam keluarga berbohong sama orang tua. contohnya mereka laporan ke orang tua pergi mengerjakan tugas, tetapi malah pergi jalan-jalan bersama teman-temannya.

Itu hannya contoh kecil saja, dengan kasus-kasus seperti di atas di sini saya akan membagikan sedikit khotbah tentang kejujuran dalam keluarga kususnya bagi kita keluarga kristen. berikut renungannya.

Pembacaan : Efesus 4:17-32
Thema : “Kejujuran dalam Keluarga” 
Renungan : 

Bagi sebuah keluarga Kristen kejujuran adalah hal yang sangat penting. Tidak adanya kebohongan di dalam relasi antar anggota keluarga adalah tanda bahwa rumah itu berlimpah cinta. Pembangunan karakter jujur ini harus dimulai dari : Orang Tua, dan di ajarkan pada anak-anak sejak mereka masih kecil. Anak akan meniru perbuatan baik atau buruk orang tua dengan melihat teladan yang diperlihatkan orang tuannya.

Jangan kita membiasakan diri berdusta sekecil apapun dusta itu. Satu dusta kecil akan diikuti oleh dusta berikutnya dan demikian seterusnya. Dan harus dicamkan bahwa dusta merupakan sarana iblis untuk membuat seseorang terus berkubang di dalam lumpur dosa. Jadi bangunlah rumah tangga dengan kejujuran, dan hindarilah mendirikan rumah tangga dengan menumpuk kebohongan.

A. Alasan-alasan mengapa orang berdusta

1. Takut hubungannya rusak
Sering kali kita bertanya dalam hati, bagaimana jika gara-gara saya mengatakan hal yang sebenarnya atau berterus terang ternyata justru memicu pertengkaran ? jika memang itu resiko yang harus di tanggung, hadapilah ! kebenaran harus tetap prioritas : Mazmur 7:15.

2. Takut dipukul atau disakiti
Banyak anak-anak yang hidup dalam kekerasan atau pukulan sebagai “Konsekuensi” dari kesalahan yang dilakukan akan cendrung memilih berdusta demi menghindari pukulan. Untuk menghindari rasa sakit, fisik dan batin, dalam kesadaran penuh anak itu memilih untuk tidak jujur.

3. Standar yang tinggi terhadap banyak hal.
Standar yang tinggi juga berarti sulit untuk dicapai. Jika anak tersebut tidak mampu mencapai standar yang di tetapkan akan mendapatkan hukuman. Akibatnya demi menyelamatkan diri dari hukuman, anak-anak mengatasinya dengan cara berbohong, seolah-olah memenuhi tuntutan orang tuannya.

4. Memiliki terlalu banyak keingginan, namun tidak mempunyai sarana yang cukup untuk mewujudkannya.
Karena keterbatasan ekonomi orang tua untuk mengendalikan keingginannya : akan menempuh cara berdusta demi mendapatkan apa yang di impikan. Tidak hanya pada anak-anak, ini juga berlaku bagi orang dewasa. Mangkanya perlu membedakan antara yang “Diperlukan” dengan yang “Disukai”.

B.Kejujuran dapat membuat :

1. Berkata jujur membuat nyaman, dalam hubungan jadi nyaman. Anak perlu dilatih untuk mengatakan hal dengan jujur.

2. Kebiasaan untuk mengatakan kebenaran sangat mendukung dalam penyelesaian konflik dengan cepat.

C. Bagaimana menghadapi mereka yang selalu cendrung berdusta ?

1. Hadapi dengan Fakta ?

2. Tidak perlu meladeni orang yang seperti itu dengan perdebatan karena akan memperpanjang masalah (Perdebatan adalah hobi mereka)

3. Setelah menyodorkan fakta kita langsung berkata tegas, “saya tidak mempercayaimu untuk hal ini”, dan tidak dapat mempercayakan hal baru padamu; sebab apapun yang kamu katakana mungkin saja ada kebohongan di dalamnya.
Mazmur 101:7 = Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mata-Ku.

Puji Tuhan, demikianlah sedikit renungan khotbah yang dapat saya bagikan saat ini, semoga dapat bermamfaat bagi kita semua, khususnya bagi keluarga-keluarga kristen, biarlah melalui renungan ini, kita semakin mengedepankan sifat jujur dalam menghadapi kehidupan kita.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel